Dalam terminologi ekonomi, proses produksi adalah transformasi nilai  guna dari barang sebagai sarana produksi yang diolah. Nilai barang itu  sendiri dialihkan ke dalam produk baru yang berbeda. adalah Saat ini  mayoritas korporasi di dunia menganut proses produksi dengan sistem  produksi linier. Sistem produksi linier adalah suatu mekanisme dalam  memproduksi barang yang memiliki daur resourceàprocessàproductàwaste.  Resource dalam konteks ini dimaknai sebagai bahan-bahan produksi yang  diambil dari alam. Misalnya kayu yang ditebang dari hutan. Adapun waste   adalah barang hasil produksi yang sudah tidak lagi memiliki nilai guna.
Sistem ekonomi linier akan membuat alam tereksploitasi untuk memenuhi  kebutuhan produksi. Hal ini disebabkan paradigma penggunaan input  proses produksi akan mengambil resource dari alam kembali. Beberapa  implikasinya antara lain kondisi hutan bumi yang bertambah gundul dan  tingkat emisi dan polusi yang tinggi.
Oleh karena itulah, perlu adanya suatu sistem baru dalam proses  produksi yang dapat menjawab tantangan tersebut. Dalam jurnalnya  berjudul Modelling and Simulation of a System Dynamics Model for County  Cycle Economy, Li Li dan Jiuping Xu memaparkan tentang cycle economy.  Sistem ini menekankan kepada penyikapan terhadap resource produksi.  Menurutnya, barang yang sudah tidak memiliki nilai guna dapat  dimanfaatkan kembali untuk menjadi resource dalam proses produksi.
Dalam cycle economy, mekanisme proses produksi barang menjadi  resourceàprocess àproductàresource. Jerman dan Jepang adalah contoh  negara yang pernah menerapkan sistem ini dalam kebijakan ekonomi  negaranya. Dalam tataran teori, penerapan sistem produksi ini akan  meminimalisasi eksploitasi resource dari alam, mengurangi tingkat  polusi, dan meningkatkan tingkat pemanfaatan suatu produksi. Untuk  membuktikan kebenaran teori tersebut secara ilmiah, Li Li dan Jiuping Xu  menggunakan suatu pemodelan menggunakan System Dinamics Model dengan  Group Method of Data Handling (GMDH). Pemodelan ini akan memberikan  deskripsi sejauh mana penerapan cycle economy ini memiliki implikasi  positif bagi ekonomi dan lingkungan pada interval 15 tahun mendatang.
Berdasarkan simulasi dan pemodelan dengan system dynamics yang telah  dilakukan, diperoleh beberapa analisis. Analisis tersebut memperkirakan  keadaan suatu variabel pada 15 tahun mendatang yang dimulai dari tahun  2005. Pengembangan industri adalah kunci utama pengembangan ekonomi  dalam cycle economy. Dengan demikian, seharusnya pemerintah  memperhatikan bagian ini dalam pengembangan ekonomi berbasis sistem ini.  Pengembangan industri akan memberikan dampak terhadap lingkungan.  Perlindungan terhadap lingkungan difokuskan seiring dengan proses  tersebut. Pihak-pihak terkait harus memperhatikan siklus pemanfaatan  air, melindungi sumber mata air, dan mengurangi jumlah emisi residu.
Demikian pula dengan laju pertumbuhan area hutan yang juga meningkat  hingga mencapai 78% pada tahun 2020. Hal ini disebabkan implementasi  dari cycle economy yang mengurangi eksplorasi hutan dan membuat produk  dapat digunakan kembali dalam suatu siklus industri. Implementasi dari  cycle economy juga terbukti dapat mengurangi pemanfaatan sumber daya dan  mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan ekonomis lainnya. Hal ini  disebabkan bertambahnya pengelolaan air limbah yang menyebabkan  pemanfaatan air bersih berkurang.
Dengan diterapkannya sistem produksi dalam aktivitas ekonomi berbasis  cycle economy, ada harapan bahwa pemerintah dan industri dapat juga  berkontribusi dengan menerapkan sistem ini. Apalagi di tengah derasnya  isu global warming di dunia. Sekarang tinggal menunggu, apakah  pemerintah dan pengusaha di Indonesia bersedia menjalankannya?

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar