Senin, 14 Maret 2011

Festival Topeng Nusantara Digagas di Cirebon


CIREBON, KOMPAS.com — Untuk pertama kalinya di Indonesia, pesta perayaan seni topeng bertajuk Festival Topeng Nusantara 2010 akan digelar di Cirebon. Rencananya, festival ini bakalan digelar selama seminggu pada bulan Oktober 2010.

Delapan bulan sebelum hari pelaksanaan, Sabtu (13/2/2010) malam, panitia penyelenggara, Yayasan Prima Ardian Tana, menghelat acara pertemuan promosi untuk penggiat wisata, budaya, dan kesenian di wilayah Cirebon sekitarnya, serta Jakarta. Tujuannya mengumumkan bahwa agenda wisata dan budaya yang mengangkat seni tari dan kerajinan topeng tradisi akan digelar di Cirebon.

Menurut Dudung Wilairso, salah seorang panitia penyelenggara, festival akan mempertemukan beragam jenis dan karakter topeng, termasuk kesenian pentas yang mengiringi perkembangan seni topeng itu di Indonesia. "Maksud utama kami adalah pelestarian budaya," ujar Dudung sebelum pertunjukan medley tari topeng dari delapan daerah di Indonesia.

Medley
tarian topeng dari delapan daerah itu tertata dengan apik sehingga membuat tamu undangan bertepuk tangan kagum. Tiap daerah mempertontonkan tari topeng yang paling populer di asalnya dalam tempo 5-10 menit per tarian. Meski tak ada kesamaan tema atau cerita pada delapan tari topeng itu, tetap saja pertunjukan parade kilat tari topeng yang baru dimulai pukul 22.00 itu memesona.

Tarian pertama yang muncul adalah tari topeng Kelana asal Cirebon, Jawa Barat, yang bercerita tentang karakter manusia yang sudah dipenuhi keinginan nafsu duniawi untuk mencapai segala hal di kehidupannya. Tarian tersebut disusul dengan tari Si Gale-gale dari Sumatera Utara, bercerita tentang perasaan sayang orangtua terhadap anaknya, yang kemudian dilanjutkan tari Topeng Tiga Betawi dari Jakarta.

Lain lagi cerita tari Topeng Kelono dari Jawa Tengah. Tarian ini tentang seorang ksatria yang sedang dirundung problematika asmara. Adapun sosok prajurit yang tangguh, gagah, dan cekatan dipentaskan lewat tari Topeng Bujang Ganong, bagian dari tarian Reog Ponorogo dari Jawa Timur.

Ada juga tari tentang kehidupan muda-mudi di Nusa Tenggara Barat saat mengembalakan ternak melalui gerak tari Topeng Nyeloet. Tak ketinggalan, tari topeng dari Bali, yakni Sidakarya, yang berkisah mengenai karakter hidup manusia. Tarian tersebut disusul dengan tarian yang menjadi bagian ritual masyarakat Kalimantan Timur, tari Topeng Hudog.

Bagian akhir adalah yang paling apik, yakni menampilkan teatrikal karakter dalam tarian Jepaplokan, dari Jawa Timur, yang berperang melawan prajurit pada karakter topeng Bujang Ganong dan ksatria di Topeng Kelono.

Anti Agustina Yank, koreografer dari parade tari topeng itu, menjelaskan bahwa selain menampilkan sekelumit dari mungkin ribuan tari topeng di Nusantara, festival ini juga diharapkan mampu merangkum dan mendata sekaligus meriset tarian dan kesenian topeng yang ada di Tanah Air. "Jangan sampai setelah diklaim lagi oleh negara lain, kita baru bingung," kata Anti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar